Relief Karmawibhangga

Candi Borobudur

Panil 160

Seorang bangsawan duduk di balairung didampingi dua wanita. Di depannya nampak orang sedang
menghormat.

Panil 159

Seorang laki-laki dengan pakaian kebesaran duduk di tengah tiga wanita. Di sebelahnya duduk lelaki lain.

 

Panil 158

Di kolong bangunan lumbung, dua orang sedang terkantuk-kantuk, seseorang lain menaiki tangga. Seorang
bangsawan duduk didampingi dua wanita, dikelilingi abdinya.

Panil 157

Seorang lelaki melakukan penghormatan, memegang sekuntum teratai. Di belakangnya berdiri seseorang
yang sedang memayunginya.

Panil 156

Seorang pendeta menerima derma dua lelaki dan gambaran kehidupan bangsawan.

Panil 155

Memuja bangunan suci dan surga.

Panil 154

Sepasang manusia menerima sesuatu dari laki-laki yang duduk di bale-bale. Seorang tuan tanah duduk di
bale-bale, didampingi dua wanita, dan seorang dewa duduk didampingi dua wanita. Ada tulisan
vasodana
(pemberian perhiasan), bhogi dan svargga.

Panil 153

Dua pendeta menerima derma dari tiga lelaki. Keadaan di surga dan penghuni surga lainnya. Ada tulisan
svargga.

Panil 152

Empat laki-laki melakukan pemujaan terhadap bangunan suci. Di bagian lain dewa yang duduk didampingi
dua wanita, dikelilingi empat lelaki penghuni surga. Ada tulisan
dharmajavada (membahas agama) serta
svargga.

Panil 151

Dewa duduk didampingi dua wanita. Dua perempuan lainnya berdiri sambil memainkan alat musik, atau
mengibaskan kipas pengusir lalat. Seorang laki-laki dan dua wanita berjalan menuju bangunan suci. Ada
tulisan
svargga.

Panil 150

Empat laki-laki memberi persembahan sebuah payung dan barang lainnya kepada dua orang pendeta. Di
sebelahnya seorang raja duduk di tandu yang digotong delapan orang.

Panil 149

Keadaan di surga

Panil 148

Dua pertapa menerima derma dua lelaki, dan seorang bangsawan dikelilingi abdi, memberikan nampan
berisi bunga.

Panil 147

Keadaan di surga dengan penghuninya, dewa-dewa,kinara-kinari di bawah sebatang pohon. Nampak sebuah
bangunan dikelilingi awan. Ada tulisan
svargga.

Panil 146

Seorang bangsawan duduk di bale-bale dengan didampingi tiga wanita. Di sebelah kanan berdiri dua abdi
perempuan, masing-masing memegang kuncup bunga dan kipas pengusir lalat.

Panil 145

Dua kelompok bangsawan sedang mengadakan pertemuan sambil duduk di bale-bale.

Panil 144

Dua laki-laki duduk menerima derma dari penyumbangan, ada pula keluarga bangsawan. Ada tulisan sa….

Panil 143

Pohon Kalpataru dan burung kinara-kinari dikelilingi orang. Seorang tokoh laki-laki diapit empat wanita,
salah satunya bermain musik.

Panil 142

Tuan tanah dikelilingi empat wanita, ada pula anak kecil, beberapa pengawal duduk di lantai. Ada tulisan
adhyabhogi (tuan tanah yang kaya).

Panil 141

Empat orang memuja candi dan seorang membawa bendera. Ada tulisan pataka (bendera).

Panil 140

Seorang tokoh lelaki didampingi empat wanita. Di bagian lain, ada sebuah bangunan suci, di sampingnya
berdiri seorang laki-laki berbusana mewah. Ada tulisan
svargga.

Panil 139

Kepala Desa duduk diapit empat wanita, di sekitarnya duduk para pengikutnya. Ada tulisan bhogi (pemilik
tanah)

Panil 138

Sekelompok orang yang akan memberi derma tampak duduk dan berdiri. Di bagian lain ada sekelompok
bhiksu duduk bersila. Ada tulisan
kucaladharmmabhajana (abu tokoh suci).

Panil 137

Dewa duduk didampingi tiga orang wanita. Di bagian lain tampak hiasan kinara-kinari yang berdiri di atas
guci merupakan lambang kehidupan di surga, sesuai dengan tulisan
svargga.

Panil 136

Seorang tokoh suci berbicara dengan tiga wanita.

Panil 135

Seorang Brahmana menerima pemberian busana dari beberapa orang. Keadaan sebagian relief tak
diselesaikan. Ada tulisan
vastradana (pemberian busana).

Panil 134

Seorang tokoh ditemani tiga wanita sedang duduk, sementara para pengawal ada yang duduk dan berdiri.
Di bagian lain sepasang suami istri duduk di bangku di bawah pohon. Ada tulisan
ghosti (berbicara sopan)
dan
svargga.

Panil 133

Dua orang tokoh duduk di bantalan sedang memberi ajaran kepada beberapa abdi yang duduk di bawah.
Ada tulisan
cabdacravana (mendengarkan ajaran).

Panil 132

Penguasa dunia memegang pengusir lalat (camara) duduk dengan para pengawalnya yang berjongkok. Di
belakangnya terdapat seekor kuda, gajah, kipas, payung, hiasan teratai dan pohon. Ada tulisan
cakravarti
(penguasa dunia).

Panil 131

Beberapa orang beribadat sambil memukul genta. Pemujaan dilakukan pada sebuah bangunan suci. Di
bagian lain ada dua orang suci dan pegikutnya. Ada tulisan
ghanta (genta) dan mahecakhyasamavadhana.

Panil 130

Ada pohon Kalpataru diapit oleh kinara-kinari. Seorang tokoh duduk di antara dua perempuan, para
pengawal berdiri di kanannya membawa barang-barang berharga. Ada tulisan
svargga.

Panil 129

Seorang tokoh di atas bangku ditemani putri. Di samping kiri jongkok seorang abdi perempuan membawa
pengusir lalat (
camara). Di bawahnya duduk para pengawal. Ada tulisan cakravarti (penguasa dunia).

Panil 128

Tokoh duduk dalam pendopo dan di luar pengawalnya duduk menanti. Ada tulisan mahecakhyasamvadhana
(sekelompok orang suci)

Panil 127

Seorang Brahmana menerima hadiah payung dari seorang lelaki yang menyembahnya. Di bagian lain duduk
seorang terhormat diapit dua wanita. Panil ini memiliki dua tulisan: chatradana (pemberian payung) dan
vinayadharmmmkayachita (keluarga orang suci)

Panil 126

Berbicara sopan (gostgi) dan suasana surga (svargga). Ada pohon Kalpataru (pohon lambang kehidupan)
dan kinara-kinari (makhluk kayangan,setengah manusia dan setengah burung).

Panil 125

Keluarga bangsawan. Terdapat tulisan susvara yang berarti anak garuda dan Mahojaskasamavadhana yang
berarti kelompok orang yang berkuasa.

Panil 124

Pemujaan stupa (chaityavandana). Selain itu terdapat tulisan Suvarnavarna, nama seorang pahlawan dalam
cerita Avandana.

Panil 123

Pemberian derma akan memberikan kemakmuran. Di atas ada tulisan Kucala (perbuatan yang berguna).

Panil 122

Menuju ke ladang dan menyajikan hidangan.

Panil 121

Menuju ke ladang. Terdapat tulisan abhidya (tidak menarik) dan tulisan vyapada (keinginan buruk).

Panil 120

Pahatan relief belum selesai.

Panil 119

Perbuatan tidak senonoh menjadi bahan pergunjingan.

Panil 118

Berburu, berladang dan menangkap ikan.

Panil 117

Pengemis dan pengamen.

Panil 116

Pemberian derma dari orang desa.

Panil 115

Sekelompok rakyat biasa memberi sesuatu kepada empat orang pendeta, pemberiannya antara lain, kendi
dan kain.

Panil 114

Relief yang belum selesai

Panil 113

Sepasang pendeta dikunjungi dua orang, seraya membawa buah-buahan.

Panil 112

Pemberian derma oleh sepasang suami istri kepada sekelompok orang.

Panil 111

Sepasang suami istri memberi derma kepada dua orang pendeta. Di sisi paling kiri, sepasang suami istri dan
anaknya sedang melakukan perjalanan.

Panil 110

Seseorang yang semasa hidup pernah membegal, mendapat siksaan di atas bara api di neraka.

Panil 109

Menangkap ikan dan hukumannya.

Panil 108

Pemberian hadiah oleh kelompok orang yang bermahkota dan memakai perhiasan kepada kelompok lain.

Panil 107

Pemberian hadiah kepada pelayan.

Panil 106

Beberapa abdi mempersembahkan pisang kepada majikannya, yang duduk di atas peti harta.

Panil 105

Ada empat orang sedang bertapa dikellingi musang dan jelarang.

 

Panil 104

Pemberian hadiah kepada dua laki-laki.

Panil 103

Pemberian hadiah.

Panil 102

Pertunjukan musik di surga.

Panil 101

Pertunjukan musik di surga.

Panil 100

Pertemuan pertapa dengan muridnya.

Panil 99

Ajaran derma oleh seorang pertapa, dan pemberian derma dari orang kaya kepada orang miskin.

Panil 98

Seorang pertapa memberikan ajaran kepada muridnya.

Panil 97

Orang kaya memberi derma kepada empat laki-laki

Panil 96

Permintaan derma, perkelahian, dan pertemuan bangsawan dengan abdinya.

Panil 95

Pemberian kotak dan menolak orang yang meminta derma.

Panil 94

Orang-orang yang berdosa menjelma menjadi manusia berkepala garuda, dan berkepala lima ekor kobra.

Panil 93

Merpati, burung merak, parkit, kuda, kerbau, dan kijang, adalah penjelmaan dari orang-orang yang telah
berbuat dosa.

Panil 92

Sementara suami tertidur, seorang istri bermesraan dengan lelaki lain. Ada pula pembunuhan dengan
pedang. Kedua perbuatan itu mendapat siksaan di neraka.

Panil 91

Orang yang bergunjing dan berburu binatang mendapat siksaan di neraka.

Panil 90

Orang-orang yang berbuat mesum dan mengisap madat disiksa di neraka

Panil 89

Keadaan di neraka Pratapana dan Avici.

Panil 88

Keadaan di neraka Maharaurava dan Tapana.

Panil 87

Keadaan di neraka Sanghata dan Raurava.

Panil 86

Keadaan di neraka Sanjiva dan Kalasutra.

Panil 85

Pertemuan bangsawan dengan pengikutnya.

Panil 84

Bangsawan membahas sebuah kitab.

Panil 83

Seorang bhiksu duduk memberikan ajaran

Panil 82

Seorang pendeta berhadapan dengan para murid membahas kitab.

Panil 81

Pendeta membuka-buka kitab dan memberikannya dengan orang lain.

Panil 80

Makanan sesaji disiapkan di bawah tempat duduk, kitab dan pelajaran diberikan.

Panil 79

Seorang pertapa duduk di depan bangunan, memberi pelajaran pada para pengikunya.

 

Panil 78

Lengan dan kepala orang sakit diobati, sementara obatnya dibawa oleh orang yang berjanggut.

Panil 77

Kitab diambil seorang kaya yang duduk di dalam bangunan, untuk dibicarakan dengan orang lainnya.

Panil 76

Tiga pendeta duduk di dalam sebuah bangunan, berbicara dengan pengikutnya.

Panil 75

Duduk di atas kursi, seorang bangsawan berbicara kepada orang-orang yang mendengarkan dengan
khidmat.

Panil 74

Membunuh babi dan anugerah cincin.

Panil 73

Derma kepada yang miskin dan pemberian pakaian.

Panil 72

Pertunjukan tari-tarian disaksikan bangsawan dan dayang-dayang.

Panil 71

Pemberian hadiah oleh orang kaya.

Panil 70

Dayang membawa cermin, dan bangsawan bersolek. Di sudut lain ada pemberian derma.

Panil 69

Bangsawan duduk santai di kelilingi dayang-dayang. Di bagian lain ada wanita yang memberi derma kepada
(mungkin) pendeta.

Panil 68

Sekelomok orang kaya membawa kendi, pinggan dan pakaian.

Panil 67

Pemberian derma oleh orang kaya kepada orang miskin.

Panil 66

Seorang pendeta memberi pelajaran dalam sebuah bangunan, di bagian lain sekelompok bangsawan
melakukan pertemuan.

Panil 65

Orang kaya sedang memberikan sesuatu kepada orang lain. Di sisi lain, tikus memasuki kebun yang di jaga
seekor anjing dan pemiliknya

Panil 64

Dengan membawa payung seorang pendeta bertemu dengan pra bangsawan.

Panil 63

Bangsawan dan pengiringnya

Panil 62

Orang-orang yang dihormati bertemu dijalan.

Panil 61

Pisang dan mangga dibatasi pagar pendek. Seorang perempuan berdiri di dalam pagar menunggu beberapa
orang yang datang.

Panil 60

Bhiksu memberikan pelajaran di tempat sunyi.

Panil 59

Seseorang memberikan pisang kepada orang lainnya.Di sudut lain, sekelompok bangsawan dihadapi
abdinya.

Panil 58

Bangsawan dan pengiringnya.

Panil 57

Abdi pengiring bangsawan seolah-olah menghormati majikannya, begitu juga rakyatnya. Baik itu di dalam
lingkungan rumah atau di jalanan.

Panil 56

Rakyat mengajukan permohonan kepada seorang bangsawan.

Panil 55

Bhiksu dan seorang berpakaian mewah, memberi pelajaran tentang agama

Panil 54

Seorang pendeta memohon derma.

Panil 53

Bangsawan dan rakyat yang duduk dan berdiri santai, sedang menyaksikan pemusik jalanan berlagu.

Panil 52

Bangsawan dan rakyatnya, sedang menyaksikan pertunjukan akrobat yang diiringi musik dan tarian.

Panil 51

Relief rusak

Panil 50

Seorang abdi sedang mengikat beberapa nangka yang akan dipersembahkan kepada bangsawan. Di sudut
lain, terlihat kehidupan pasar.

Panil 49

Para bhiksu sedang bertukar pikiran sambil duduk dan berdiri, di sudut lain terlihat tiga bhiksu
sedang memikul barang berbentuk bulat panjang.

Panil 48

Kaum bangsawan duduk sambil berbincang, sementara itu di sudut kiri ada tiga orang bermain musik.

Panil 47

Para bhiksu bermukim di sebuah wisma dan rumah bertingkat. Abdi laki-laki dan perempuan sedang
menghibur sang bangsawan.

Panil 46

Seorang pendeta memberikan wejangan kepada muridnya. Sebagian relief sudah rusak.

Panil 45

Sekelompok bangsawan menerima upeti. Sebagian relief sudah rusak.

Panil 44

Dua bangsawan mendapat penghormatan dari beberapa orang rakyatnya. Di sebelah kiri pemberian upeti
dari rakyat kepada raja.

Panil 43

Orang yang agung mendapatkan persembahan di istananya.

Panil 42

Seorang bhiksu duduk di sebuah relung, sedang mengajar muridnya.

Panil 41

Tiga orang mempersembahkan payung kepada empat orang lainnya.

Panil 40

Tidak jelas

Panil 39

Untuk memeriahkan sesuatu, sepasang suami istri kaya memanggil sekelompok musik jalanan, di hadapan
rakyat

Panil 38

Di bawah bangunan beratap, seorang tokoh suci memberikan wejangan kepada empat wanita yang datang
mengunjunginya. Terlihat pula, rakyat datang berduyun-duyun menemui pendeta di tengah hutan.

Panil 37

Dua pendeta sedang berbicara di tengah hutan, dikelilingi binatang dan pohon -pohon rindang.

Panil 36

Dua wanita datang ke kediaman pendeta, sambil mempersembahkan bunga. Pendeta itu duduk di dalam
bangunan yang atapnya menyerupai atap candi. Adegan berikutnya, tiga orang desa menerima derma dari
pendeta yang sedang melkukan perjalanan serta membawa payung.

Panil 35

Dua pendeta berjanggut panjang, bertukar pikiran dengan seorang tokoh.

Panil 34

Kehidupan yang berbeda antara keluarga kaya dan miskin.

Panil 33

Terlihat keluarga bangsawan sedang melakukan pemujaan terhadap bangunan suci, sedangkan di
sebelahnya ada bangsawan lain yang menerima upeti dari tiga laki-laki.

Panil 32

Secara keseluruhan memperlihatkan bagaimana orang-orang yang mampu memberi derma kepada fakir
miskin.

Panil 31

Seorang bhiksu menerima kunjungan beberapa orang yang membawa bunga, tampak bhiksu itu duduk di
hadapan sebuah bangunan suci berupa candi.

Panil 30

Ramai-ramai membangun sebuah bangunan kayu. Ada yang membawa pasir, menaiki tangga, memikul
barang, dan memotong kayu.

Panil 29

Seorang laki-laki dan perempuan melakukan pemujaan terhadap bangunan suci (chaitya)

Panil 28

Beberapa lelaki dan perempuan menemui keluarga pendeta di tengah hutan, untuk mendapatkan
pengajaran.

Panil 27

Keluarga pertapa menerima kunjungan wanita dengan abdinya yang membawa bunga.

Panil 26

Mengunjungi kediaman pendeta, menyumbang pakaian dan hadiah kepada rakyat

Panil 25

Beberapa orang berusaha melerai pertengkaran warga dsea, tetapi ada pula yang menggangu seorang
nenek dan cucunya.

Panil 24

Warga desa beramai-ramai membersihkan Chaitya (bangunan suci). Ada yang menari dan menyapu. Mereka
yang tidk ikut mebersihkan harus menerima akibatnya.

Panil 23

Bangsawan dan pendeta memberi wejangan kepada pengikutnya. Sementara ada beberapa orang terlibat
dalam perkelahian.

Panil 22

Sambil membawa payung sekelompok pria menghampiri seorang laki-laki suci yang duduk di bawah
naungan bangunan kayu, sedangkan rakyat di dekatnya tampak bercengkrama damai.

Panil 21

Adegan mengikuti tulisan virupa di atasnya, yaitu tentang orang-orang yang berbicara buruk dan yang
sopan.

Panil 20

Memperlihatkan perbedaan mencolok antara keluarga bahagia dan pemabuk. Akibat lupa diri, pemabuk itu
melakukan kenistaan yang terlarang, seperti perbuatan mesum dan menari-nari tak beraturan.

Panil 19

Sejumlah orang memberikan pertolongan kepada seorang laki-laki sakit. Ada yang memijat kepala,
menggosok perut dan dada, serta membawa obat. Adegan lainya memperhatikan suasana bersyukur atas
kesembuhan seseorang

Panil 18

Seorang laki-laki mendapat perawatan beberapa wanita. Orang-orang di sekitarnya tampak bersedih.

Panil 17

Dua pendeta memberikan wejangan kepada beberapa wanita. Di sampingnya tampak kehidupan seorang
bangsawan bersama istri dan pengikutnya.

Panil 16

Seorang pendeta memberikan ajaran di dalam hutan. Pendeta lainnya melakukan hal serupa dengan akrab.

Panil 15

Seorang kaya duduk sambil memperhatikan pembagian makanan kepada fakir miskin di luar rumah.

 

Panil 14

Seorang laki-laki dan perempuan diberi makanan oleh orang kaya untuk meringankan kesengsaraan.

Panil 13

 

Adegan keburukan tentang orang-orang yang tidak mau bekerja dan melakukan perbuatan jahat.

 

Panil 12

Orang kaya mengawasi pembagian derma kepada fakir miskin, di sebelah kiri seseorang duduk bersama
anak dan isrinya, sambil memperhatikan sepasang wanita yang baru diberi bahan pakaian.

Panil 11

Seorang begal mengacungkan pedang kepada tiga pejalan kaki. Di sebelahnya ada dua wanita yng meminta
ampun.

panil 10

Babi dan ikan sedang diternakkan, sementara ada pertamuan orang-orang tertentu yang kelihatan
berperanan penting.

Panil 09

Babi dan ikan sedang diternakkan, sementara ada pertamuan orang-orang tertentu yang kelihatan
berperanan penting.

Panil 08

Algojo sedang menangkap terhukum dan mengikat tangannya. Ada pertemuan antara pembesar dan
sekelompok masyarakat.

Panil 07

Berbincang-bincang dan persembahan bunga.

Panil 06

Beberapa orang terhormat memberikan wejangan kepada pengikutnya, mungkin sekali para bhiksu .

Panil 05

Empat laki-laki memperagakan tari perang, lengkap dengan perlengkapan dan perhiasannya. Di sebelahnya,
sekelompok orang sedang meratapi kematian anak kecil.

Panil 04

Dua algojo menghukum seseorang dengan dijerat lehernya.

Panil 03

Keaiban seorang wanita menggugurkan kandungan secara paksa.

Panil 02

Akibat ulah membunuh binatang (ikan) dan berakhir dengan kematian.

Panil 1

Orang menangkap ikan dan menjualnya ke pasar. Di pasar, seorang penabuh genderang sedang berteriak
mengumumkan sesuatu.